PERJALANAN MENUJU MASA DEPAN
(Takrima,28November 2016)

aku menjawab iya pak?”kamu duduklah bapak mau cerita sama kamu ?”apakah kamu nantik setelah lulus SMA kamu ingin kuliah “?Emangnya ayah punya uang untuk bayar kuliah”?ayah tidak punya uang ,tapi kalau
“seandainya kamu pintar kenapa tidak ?”.
Insaallah aku bisa ayah”?menjawab tergesah-gesah
Tapi aku lebih senang ayah “,kalau seandainya
aku jadi seorang polwan,” bagaimana menurut ayah ?”. ,”iya sudah kamu ikut
tesnya saja,kalau sendainya kamu lulus ayah akan dukung ,kalau memang itu baik
untukmu nak?”Nada pelan
“Keesokan harinya Saya dan Teman ikut seleksi tes kesehatan ternyata kami lulus,dan 1 minggu itu ada seleksi tes
keperawanan ,tes buta warna ,push up,back up,dan lari 300 kali putaran .”ternyata
kami masih lulus,”setelah itu Saya dan Teman diajak “Komando Yusuf” untuk ikut sertakan
dalam seminar “tentang pelatikan dasar kepolisian di sekolah kami” setelah kami
ikut dalam seminar kami pun merasa sudah lapar dan haus,?”dan acaranya sudah
selesai kami menuju sekolah “belajar dan mengikuti mata pelajaran selanjutnya ”
2
minggu setelah kami lalui dari hari-kehari ,kami di telvon oleh ayah “
komandan yusuf “untuk tes berenang,” waktu itu saya tidak bisa berenang,mungkin
saya tidak direstuin oleh orang tua terutama” ibu” akhirnya saya tidak lulus
dalam tes itu,tapi saya yakin kalau ini ternyata bukan rezeki ,dan ibu
mengijinkan saya untuk kuliah di yogyakarta,akhirnya aku daftar ,dan
mempersiapkan SBMPTN kalau seandainya tidak lulus,”tidak lama saya
mempersiapkan benar dari awal hingga pada waktu ada pengumuman SNMPTN ternyata
saya lulus dari beribu-ribu anak yang daftar ,Cuma 17 orang dari prodi Pendidikan Biologi “lulus”. tapi orang tua
masih berat untuk berpisah dengan saya soalnya saya anak satu-satunya yang bisa
membanggaiin orang tua
Selama saya dirumah. saya
selalu bantuiin orang tua dalam pekerjaan selayaknya menjadi ibu .memasak
,mencuci ,dan membantu ayah di laut.
setiap pulang dari sekolah ,saya ikut ayah ke laut untuk cari ikan,
banting tulang tak pernah ayah lupakan untuk saya,ombak yang terus menerjang.,
“serta tiupan angin yang begitu hebatnya andaikan ayah bisa menilai berapa
besar pengorbanamu ayah , sekarang anakmu bisa kuliah di tempat yang megah ini
,tak satu orang pun yang bisa kuliah seperti ini .”memang berat ‘semua doa’ dan
ucapanku untukmu ayah” terima kasih kau telah berkorba ,”untuk anakmu “ itu
berkat ayah yang bisa menjadikan saya anak yang baik, saya bangga punya ayah
yang selalu sayang “i love you ayah”
“Sekarang saya bisa kuliah di
“UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta” dan punya teman “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar